Upacara
Agnihotra adalah upacara berdasarkan Veda, upacara ini perlu mendapat perhatian
untuk dijadikan sebagai pendamping atau sebagai alternatif di dalam
menyempurnakan persembahan atau pelaksanaan upacara yajna. Kalau dilihat
sejarah di Bali, Agnihotra yang sering disebut Homa Yajna telah datang dan
dilaksanakan di Bali bersamaan dengan masuknya agama Hindu di Bali.
Oleh karena itu,
ketika upacara Agnihotra mulai berkebang dan hidup lagi, maka tidaklah patut
dicurigai, bahwa ia hadir sebagai aliran atau upacara yang asal atau sumbernya
tidak jelas. Perkembangan suatu ritual agama yang berdasarkan kitab suci
membantu memperkuat agama itu sendiri dan memperbesar keyakinan dan ketaatan
pelaksanaan ajaran agamanya. jadi pengembangan Agnihotra kedepan sepenuhnya terserah pada umat untuk
memilihnya. Kebebasan ini tercermin
dalam Bhagavadgita dengan menyebutkan “jalan apapun yang kau tempuh akan aku
karunai”
Seperti dalam
petikan kisah Ramayana, di mana pada tampilan awalnya selalu muncul upacara
Agnihotra yang dilakukan oleh para “pertapa”, guru-guru suci, rsi-rsi di
pertapaannya. Jadi jelas bahwa upacara tersebut memanglah sebuah upacara tua
menurut Veda yang sampai saat masih banyak dilakukan di India. Upacara ini
berlaku secara universal, karena dilakukan di upacara-upacara keagamaan secara
umum.
PENGERTIAN AGNIHOTRA
Agnihotra
berasal dari kata Sansekerta dimana terdiri dari dua kata yaitu Agni dan Hotra.
Agni adalah api dan Hotra adalah persembahyangan atau melakukan persembahan.
Jadi agnihotra adalah sebuah ritual atau bentuk upacara persembahan. Secara umum semua yajna dalam Veda mempunyai
arti sama yaitu Agnihotra. Sebab pengertian yajna dalam Veda adalah persembahan
yang dituangkan ke dalam api suci. Api suci yang dimaksud adalah api yang
dihidupkan dan dikobarkan dalam kunda. Kunda adalah lambang pengorbanan.
Mengapa persembahan dimasukkan dalam api, hal ini disebutkan dalam Purana,
bahwa Dewa Agni (disimbulkan dengan api) adalah lidahnya Tuhan. Sehingga
maknanya adalah jika persembahan disampaikan melalui lidah Tuhan, maka
persembahan tidak akan nyasar ketempat lain. (http://dharmavada.wordpress.com/2011/03/27/agni-hotra-selayang-pandang/)
AGNIHOTRA OLEH UKM YOGA
Sehubungan dengan
hal tersebut, UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram mengadakan upacara Agni Hotra
dalam menyambut tahun baru 2014. Hal ini dilakukan sebagai salah satu wujud
dari kegiatan refleksi akhir tahun yang merupakan tradisi tahunan UKM Yoga yang
sudah dilaksanakan dari awal dibentuk. Refleksi akhir tahun ini dilaksanakan
sebagai salah satu ajang untuk merenungkan apa yang telah kita lakukan selama
berada di tahun 2013, sehingga dengan perenungan itu kita dapat berusaha
menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
Ini merupakan suatu
tradisi yang sangat positif pula bagi generasi muda, dibandingkan mondar-mandir
tidak karuan membuat keributan dalam menyambut tahun baru. Coba renungkan saja,
seandainya semua generasi muda melakukan hal yang serupa, kesucian seluruh
dunia akan ditingkatkan, dan keharmonisan pasti bisa diwujudkan. Oleh karena
itu, bagi yang mau, mari maju bersama UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram.
DHARMA YOGA,,,,
SATYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar