By: Ni Wayan Sri Suka Deni
1.
BHAKTI
YOGA SEBAGAI AKTIFITAS RAGA
Pada tahap ini adalah bhakti yoga yang dilakukan
oleh sebagian besar manusia yakni bhakti yoga yang hanya sebatas sebagai
aktifitas badan.
Dalam bhakti yoga, ada bhakta yang gagal dan ada
bhakta yang berhasil. Banyak orang melakukan aktifitas bhakti: rajin
sembahyang, mengadakan berbagai macam upakara dll. Tapi ternyata dalam banyak
kasus, hal itu tidak begitu banyak membantu bagi kemajuan kesadarannya sendiri.kenyataannya
orang yang tekun bersembahyang, rajin mebanten dan melakukan upakara, tapi di
dalam kehidupan sehari-hari juga sering mengumbar SAD RIPU.Mengapa hal ini bisa
terjadi? Karena kita datang ke sanggah, ke merajan dan ke pure, melaksanakan
bhakti yogahanya dengan Raga saja. Oleh karena itu tinggalkan segera bhakti
yoga yang hanya sebatas sebagai aktifitas raga.
2.
BHAKTI
YOGA SEBAGAI AKTIFITAS JIWA
Bhakti
yoga sebagai aktifitas jiwa melingkupi dua aspek yakni:
1.
Bhatin
yang terbebas dari dualitas
Inti
ajaran rwa bhinneda adalah pikiran yang berhenti melakukan pembedaan-pembedaan
dan perbandingan-perbandingan.
Pergerakan bhatin
menuju kebebasan dari dualitas terjadi ketika kita belajar mendidik diri
menerima apapun dan siapapun sebagaimana adanya tanpa membandingkan, tanpa
menyalahkan apa dan siapa-siapa, termasuk membandingkan atau menyalahkan diri
sendiri. Itulah titik balik menujubhakti yoga sebagai penyembuhan bhatin.
2.
Menjadikan
seluruh hidup kita sebagai bhakti
Sebagai
aktifitas jiwa tidak hanya bentuk-bentuk luar seperti rajin sembahyang agni
hotra, besarnya mebanten upakara, dll yang di hitung. Tapi apa yang ada di
dalam yang kita persembahkan sebagai bhakti seperti kesabaran, ketulusan, welas
asih dan kebaikan kita kepada mahluk lain.
3.
BHAKTI
YOGA SEBAGAI JALAN RAHASIA
Ini adalah jalan rahasia. Orang yang menjalankan ini
biasanya praktisi tantra, para maha yogi dan para pandita.
Di bali ini di sebutsesarining dharma. Ini adalah
spiritual tingkat tinggi yang kita warisi sampai saat ini. Dalam “sesarining dharma”,
bukan bahagia bertentangan dengan sedih, bukan suci yang bertentangan dengan
gelap, melainkan semua kondisi di rangkul dalam harmoni sempurna.
Read more: rumah
dharma-Hindu Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar