Mungkin sobat yang baru sepintas
melihat judul artikel saya ini akan bertanya dalam hati, “Koq judulnya tenget
banget sih?” padahal sesungguhnya bukan, kalau berbicara tenget, maknai apa itu
“tenget” hehe J,
karena isi artikel ini adalah hal sepele yang kadang membuat rumit. Apa itu?
Hal ini adalah mengenai mengapa orang-orang memiliki Dewa atau Dewi pujaan
(idola) yang berbeda-beda. Ada yang lebih cenderung memuja Siva, memuja Rama,
Memuja Krsna, Memuja Saraswati atau sebagainya padahal
kita sama-sama Hindu.
Jawaban
singkat untuk memahami hal tersebut adalah Purva
Samskara, koq asing benget? Coba deh maknai perkata, “Purva” artinya di depan (terdahulu), sedangkan “Samskara” istilah lain reinkarnasi.
Sehingga dapat dipahami Purva Samskara
merupakan kelahiran terdahulu sebelum kelahiran pada kehidupan ini. Jadi kehidupan
spiritual yang dijalankan oleh siapa saja sebenarnya tidak terlepas dari
kehidupannya terdahulu. Sejauh mana karma terdahulu akan berlanjut pada
kehidupan sekarang. Sehingga tingkatan spiritual seseorang tidak akan bisa
dinilai dari waktu yang telah dilalui dalam dunia spiritual. Faktor karma
sangat besar pengaruhnya. Olehnya, banyak dijumpai orang yang sudah lama
menekuni spiritual belum bisa merasakan apa-apa dikalahkan oleh orang yang baru
sebentar menekuni spiritual.
Kembali
ke masalah Ista Devata pujaan, ketika pada kehidupan terdahulu sudah merupakan
salah satu Dewa/Dewi maka secara alamiah akan memuja Dewa/Dewi yang sama.
Biasanya hal ini juga dapat diketahui bila berada dalam penderitaan dan
kesusahan yang hebat, akan ada secara otomatis menyebut nama tuhan tertentu.
Andaikata seekor kalajengking menyengat kita dengan hebat, secara spontan akan
mengucap “Hey Rama”, atau yang
lainnya mungkin mengucap “Hey Krsna”;
sementara yang ketiga mengucap “Hey
Saraswati” dan yang keempat juga mungkin mengucap “Hey Siva”. Itulah sesuatu yang nyata namun bersifat abstrak dan
semuanya kembali pada keyakinan.
Bila
seseorang telah memuja Siva pada kelahiran terdahulu, maka secara alami akan
menjadi pemuja Siva, begitu pula dengan yang lainnya, dan tentunya hal ini
bukan bersifat paksaan atau keharusan. Tetapi hal ini adalah murni bersumber
dari suara hati dan akan menumbuhkan kesejukan.
Bagaimana
sobat? Mulai paham? Semoga jawabannya “YA”, sehingga tidak sia-sia hal ibni saya
suguhkan. Heheh J.
Semoga artikel ini bermanfaat dan coba tanyakan pada diri sobat, “Siapa Ista
Devata Pujaan saya?” dan temukan jawabannya sendiri. Biarkan ini menjadi
rahasia pribadi sobat. Dharma Yoga!!!!
Posted By: W’R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar