Hai Kawan2 para Blogger, gimana
kabarnya hari ini? Semoga selalu berada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi
ya. Hehehe....... J Oh ya, pada kesempatan ini, saya mau berbagi
informasi lagi nieh. Teman-teman tentunya sudah tidak asing lagi donk dengan
istilah “Japa”. Semoga ya, heheh.
Nah sekarang saya
akan sedikit mengulas apasih Japa itu. Mau tahu? Mari simak!!!!
Japa
adalah pengulangan setiap mantra atau nama Tuhan dengan terus-menerus. Di zaman
besi atau kali Yuga ini saat kebanyakan tubuh orang tidak baik, pelaksanaan
Hatha yoga secara kaku sangatlah sulit, sehingga japa merupakan jalan yang
mudah menuju realisasi Tuhan. Tukaram dari Deo, orang suci dari Maharasthra,
Dhruva, Prahlada, Valmiki, Ramakrsna, Paramahamsa, semua ini telah mencapai
pembebasan dengan cara mengucapkan nama Tuhan.
Japa merupakan hal penting dalam
anga dari Yoga. Dalam Bhagawad Gita anda akan menemukan “yajnanam
japa-yajnosmi-Diantara yajna, Akulah japa-yajna.” Dalam zaman Kali Yuga pelaksanaan
japa sajalah yang akan memberikan kedamaian, kebahagiaan, dan kesempurnaan
abadi. Japa pada akhirnya akan mengakibatkan samadhi atau penyatuan dengan
Tuhan. Japa harus menjadi kebiasaan yang didasari sifat Satvika atau bhava
Ilahi, kemurnian, Prema dan Sraddha. Tidak ada Yoga yang lebih besar dalam japa
Yoga yang dapat memberi anda semua istasiddhi (apapun yang diinginkan), bhakti
dan mukti.
Japa adalah pengulangan mantra
terus-menerus, sedang dhyana adalah meditasi pada wujud Tuhan dengan segala
sifat-Nya. Inilah perbedaan antara Japa dengan Dhyana. Dalam meditasi (Dhyana)
maka dapat dilakukan bersamaan dengan japa yang disebut japa-sahita, sedangkan
meditasi tanpa japa disebut japa-rahita.
Pada awalnya anda harus mengkombinasi japa dengan meditasi. Dalam tingkat
lanjut maka japa sendirinya akan berhenti yang tinggal hanya meditasi. Inilah
tingkat kemajuan.
Sementara anda melakukan japa
dengan mantra apapun, pikirkanlah bahwa anda sesungguhnya sedang memuja ista
devata yang sedang mendengarkan anda, memandang anda dengan mata penuh rahmat
dan belas kasihan dan dengan tangan-Nya yang terbuka, ia memberi anda
abhya-dana (membebaskan dari segala ketakutan) memberi anda obyek keinginan.
Lakukakn japa dengan penuh
perasaan, jiwai makna yang terkandung dalam mantra. Rasakan kehadiran-Nya
dimana-mana dan pada segalanya. Bawalah
diri anda lebih dekat dengan-Nya saat mengucapkan mantra. Pikirkanlah, Ia
sedang menerangi kedalaman hati anda, menyaksikan pengulangan mantra sebagai
saksi atas pikiranmu.
Seoranng harus melakukan japa
dengan sungguh-sungguh dan dengan segala ketulusan dan penuh rasa percaya.
Pengucapan nama-Nya tiada lain merupakan pelayanan pada-Nya. Semestinya anda
mempunyai cinta kasih dan bhakti yang sama dalam hati, pada saat memikirkan dan
mengingat nama-Nya seakan-akan dalam hatimu dengan sendirinya telah ada, pada
saat ketika anda benar-benar telah melihat-Nya. Anda harus mempunyai
kepercayaan penuh pada keabadian nama-Nya. (Sivananda, 1998: 3-5)
Posted by: W’R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar