PASTIKAN ANDA TERGABUNG DALAM YOGA RUTIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH UKM YOGA SETIAP HARI MINGGU DI KAMPUS STAHN GPM JAM 07.00 SUDAH MULAI.

Rabu, 07 Mei 2014

“BISA ALA BIASA!!!”

Hai sahabat Blogger semua,,sampunapi gatrane? Mudah-mudahan baik selalu. Sebelumnya matur suksma buat UKM YOGA (sukses ya) yang sudah mengijinkan Ramzie buat berbagi info untuk sahabat semua. Mudah-mudahan dapat bermanfaat.
 Seperti yang kita ketahui, segala sesuatu dimulai dari diri sendiri. Jadi di tulisan ini, Ramzie akan memulai dari dalam diri.

“ Bagi yang tidak berlebihan dalam hal makan dan rekreasi, yang wajar-wajar saja dalam kegiatan kerjanya, yang tidurnya dan bangunnya teratur, yoga akan menjadi penghapus dukanya”
Dalam Bhagawadgita Bab VI.17

Nah, dalam kutipan sloka di atas bukan berarti absen sepenuhnya dari kegiatan kerja, tetapi yang disarankan adalah pengaturannya yang dimulai dari kebiasaan dalam diri sendiri. Jika Sahabat mau, Sahabat bisa menghentikan kebiasaan-kebiasaan lama dan menggantinya dengan kebiasaan baru yang lebih baik. Namun, seperti halnya perubahan-perubahan dalam bidang lain, melakukan hal ini tentu pada awalnya tidak mudah.
Ada banyak yang berbohong pengen punya i-phone terbaru supaya kelihatan keren, toh juga dia perlunya untuk sms ma nelpon aja. Padahal, untuk bisa mengembangkan diri, sebelumnya Sahabat perlu jujur, kalau malas ya akui malas, kalau senang gonta-ganti pacar ya akui saja, tetapi jangan bangga, itu semua harus dirubah secara perlahan melalui kebiasaan, ‘bisa ala biasa’ dan mencoba mengembangkan diri.
Sahabat hanya perlu membuka pikiran Sahabat untuk menerima hal-hal baru. Nah, ada beberapa hal yang Ramzie ambil dari Karen Ravn yang menulis sebuah artikel bagus tentang bagaimana memecah kebiasaan lama di Los Angeles Times, yaitu :
1) Hilangkan reward yang Sahabat dapat dalam kebiasaan lama Sahabat
Kalau misalnya Sahabat selalu malas mengerjakan tugas kampus/kantor karena ada acara TV yang bagus, maka matikan TV Sahabat. Acara TV tersebut adalah reward dari kebiasaan lama Sahabat.
2) Ganti dengan hal baru
Jika Sahabat biasa berbelanja lebih di akhir pekan, ganti dengan kegiatan baru, seperti berkumpul dengan keluarga di rumah.
3) Pilih dengan bijak
Jika ingin mengganti kebiasaan, pastikan kebiasaan baru Sahabat tidak terlalu berlebihan, yang justru membuat Sahabat tidak nyaman.
4) Hindari Risi
Misalnya jika Sahabat tidak bisa tidak membeli sepatu ketika melewati toko sepatu, maka solusinya adalah menjauhi toko sepatu, karena kebiasaan dipicu juga oleh situasi atau keadaan di sekitar Sahabat.
5) Jadilah Spesifik
Sahabat bisa mengidentifikasi situasi tertentu yang benar-benar bisa memicu kebiasaan buruk Sahabat. Jadi, mungkin Sahabat bisa pergi ke toko sepatu, tapi jangan bersama teman yang kecanduan sepatu. Pemicu yang lebih spesifik di sini adalah teman Sahabat, bukan toko sepatu.
6) Terus Berlatih
Sahabat ingin menghentikan kebiasaan bergosip, sehingga Sahabat selalu berlatih dan membiasakan diri untuk tidak bergosip dengan teman Sahabat, si X. Akhirnya, Sahabat sudah terbiasa untuk tidak bergosip. Namun, berhati-hatilah jika nanti Sahabat bertemu si X lagi, karena kebiasaan lama Sahabat bisa "kumat". Berlatihlah kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja.
8) Ikuti Niat Baik Sahabat
Penelitian menunjukkan bahwa sebuah rencana sederhana, ketika Sahabat memiliki niat "jika nanti" bisa membuat perbedaan besar.
Ini juga bisa berlaku untuk atlit. Dalam suatu penelitian, ketika suatu kelompok pemain tenis diminta untuk membuat pernyataan "jika nanti", lalu menuliskannya, seperti: "Jika Saya marah, maka Saya akan menenangkan diri dan mengatakan, SAYA pasti menang!' ", mereka akhirnya bisa bermain baik dalam pertandingan.
9) Melihat Ke Depan
Kebiasan menunda bisa memberi kepuasan instan. Meski Sahabat tahu Sahabat akan mendapatkan akibatnya, tapi Sahabat juga tahu bahwa akibatnya masih "nanti". Jadi, lihat ke depan, dan pertimbangkan apa akibatnya jika Sahabat menunda sesuatu.
10) Gunakan Kekuatan Tekad
Anggap apa yang Sahabat lakukan sebagai tes sekuat mana tekad Sahabat jadi bersaing dalam diri sendiri.
12) Jangan Menyerah
Sahabat pasti tahu, kalau kegagalan atau jatuh-bangun itu sudah biasa. Jadi, kalau Sahabat berusaha berhenti menghentikan kebiasaan untuk menggigit kuku, dan Sahabat masih melakukannya sekali-kali, itu tak apa. Jangan menyerah dahulu, teruskan saja.

Semuanya terserah Sahabat, apakah ingin mengubah kebiasaan dan mengembangkan diri atau tidak. Ramzie cuma bisa memberi kiat atau tips saja, dan Sahabat perlu mencoba taktik-taktik baru yang bisa membuat Sahabat berkembang menjadi lebih baik. GOOD LUCK!

Rama~Sita

Sumber: Tips on breaking bad habits - latimes.com (Elsa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Paling Sering dikunjungi