PASTIKAN ANDA TERGABUNG DALAM YOGA RUTIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH UKM YOGA SETIAP HARI MINGGU DI KAMPUS STAHN GPM JAM 07.00 SUDAH MULAI.

Jumat, 28 Februari 2014

JAPA: Pendahuluan

Hai Kawan2 para Blogger, gimana kabarnya hari ini? Semoga selalu berada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi ya. Hehehe....... J Oh ya, pada kesempatan ini, saya mau berbagi informasi lagi nieh. Teman-teman tentunya sudah tidak asing lagi donk dengan istilah “Japa”. Semoga ya, heheh.
Nah sekarang saya akan sedikit mengulas apasih Japa itu. Mau tahu? Mari simak!!!!
Japa adalah pengulangan setiap mantra atau nama Tuhan dengan terus-menerus. Di zaman besi atau kali Yuga ini saat kebanyakan tubuh orang tidak baik, pelaksanaan Hatha yoga secara kaku sangatlah sulit, sehingga japa merupakan jalan yang mudah menuju realisasi Tuhan. Tukaram dari Deo, orang suci dari Maharasthra, Dhruva, Prahlada, Valmiki, Ramakrsna, Paramahamsa, semua ini telah mencapai pembebasan dengan cara mengucapkan nama Tuhan.
Japa merupakan hal penting dalam anga dari Yoga. Dalam Bhagawad Gita anda akan menemukan “yajnanam japa-yajnosmi-Diantara yajna, Akulah japa-yajna.” Dalam zaman Kali Yuga pelaksanaan japa sajalah yang akan memberikan kedamaian, kebahagiaan, dan kesempurnaan abadi. Japa pada akhirnya akan mengakibatkan samadhi atau penyatuan dengan Tuhan. Japa harus menjadi kebiasaan yang didasari sifat Satvika atau bhava Ilahi, kemurnian, Prema dan Sraddha. Tidak ada Yoga yang lebih besar dalam japa Yoga yang dapat memberi anda semua istasiddhi (apapun yang diinginkan), bhakti dan mukti.
Japa adalah pengulangan mantra terus-menerus, sedang dhyana adalah meditasi pada wujud Tuhan dengan segala sifat-Nya. Inilah perbedaan antara Japa dengan Dhyana. Dalam meditasi (Dhyana) maka dapat dilakukan bersamaan dengan japa yang disebut japa-sahita, sedangkan meditasi tanpa japa disebut  japa-rahita. Pada awalnya anda harus mengkombinasi japa dengan meditasi. Dalam tingkat lanjut maka japa sendirinya akan berhenti yang tinggal hanya meditasi. Inilah tingkat kemajuan.
Sementara anda melakukan japa dengan mantra apapun, pikirkanlah bahwa anda sesungguhnya sedang memuja ista devata yang sedang mendengarkan anda, memandang anda dengan mata penuh rahmat dan belas kasihan dan dengan tangan-Nya yang terbuka, ia memberi anda abhya-dana (membebaskan dari segala ketakutan) memberi anda obyek keinginan.
Lakukakn japa dengan penuh perasaan, jiwai makna yang terkandung dalam mantra. Rasakan kehadiran-Nya dimana-mana dan pada segalanya.  Bawalah diri anda lebih dekat dengan-Nya saat mengucapkan mantra. Pikirkanlah, Ia sedang menerangi kedalaman hati anda, menyaksikan pengulangan mantra sebagai saksi atas pikiranmu.
Seoranng harus melakukan japa dengan sungguh-sungguh dan dengan segala ketulusan dan penuh rasa percaya. Pengucapan nama-Nya tiada lain merupakan pelayanan pada-Nya. Semestinya anda mempunyai cinta kasih dan bhakti yang sama dalam hati, pada saat memikirkan dan mengingat nama-Nya seakan-akan dalam hatimu dengan sendirinya telah ada, pada saat ketika anda benar-benar telah melihat-Nya. Anda harus mempunyai kepercayaan penuh pada keabadian nama-Nya. (Sivananda, 1998: 3-5)
Posted by: W’R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Paling Sering dikunjungi